Perkembangan
telekomunikasi seluler dan perkembangan industri kreatif sangat berpengaruh dan
memiliki peran penting dalam seluruh sektor bidang kehidupan baik ekonomi,
pendidikan maupun sosial budaya. Di Indonesia sendiri perkembangan
telekomunikasi seluler dan perkembangan industri kreatif masih terus
dikembangkan dan tentu saja pengaruhnya sangat signifikan terhadap seluruh
bidang kehidupan. Keduanya memiliki simbiosis mutualisme atau kaitan yang
saling menguntungkan karena industri kreatif maju dan berkembang karena
didukung juga oleh perkembangan telekomunikasi seluler, begitu juga sebaliknya
perkembangan telekomunikasi seluler juga dapat berkembang dan maju karena juga
didukung oleh adanya industri kreatif.
Di Indonesia sendiri, yang
dimaksud industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan
kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan
serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan
daya cipta tersebut (Menurut Kementerian Perdagangan Republik Indonesia pada
studi pemetaan industri kreatif tahun 2007).
Pengertian industri kreatif ini
juga selaras dengan definisi yang dikeluarkan oleh UK DCMS Task Force tahun
1998. Sedangkan secara umum industri kreatif menurut Togar M. Simatupang adalah
sistem kegiatan manusia yang berkaitan dengan kreasi, produksi, distribusi,
pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural, artistik,
estetika, intelektual, dan emosional bagi para pelanggan di pasar. Berikut ini Bidang
usaha yang termasuk industri kreatif menurut Kementerian Perdagangan ada 14
yaitu:
1.
Periklanan; kreasi, produksi dan distribusi iklan.
2. Arsitektur; jasa desain bangunan, perencanaan biaya
konstruksi, konservasi bangunan warisan dan pengawasan konstruksi.
3.
Pasar barang seni; perdagangan barang asli, unik dan
langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi.
4.
Kerajinan; kreasi, produksi dan distribusi produk yang
dihasilkan oleh pengrajin.
5.
Desain; kreasi desain grafis, desain interior, desain
produk, desain industri dan desain kemasan.
6.
Fashion; kreasi desain pakaian, alas kaki dan
aksesories.
7.
Video, Film dan Fotografi; kreasi produksi video, film
dan fotografi.
8.
Permainan Interaktif; kreasi, produksi dan distribusi
permainan interaktif untuk hiburan dan edukasi.
9.
Musik; kreasi, pertunjukan, reproduksi dan distribusi.
10. Seni
Pertunjukkan; pengembangan konten, produksi pertunjukan, desain dan pembuatan
busana pertunjukan, tata panggung dan tata pencahayaan.
11. Penerbitan dan
Percetakan
12. Layanan Komputer dan
Peranti Lunak; pengembangan teknologi informasi.
13. Televisi dan Radio
14. Riset dan Pengembangan
Pengaruh dalam bidang ekonomi
Perkembangan telekomunikasi seluler
juga memiliki pengaruh terhadap perekonomian secara umum. Pengaruh ini dapat
dirasakan oleh semua sektor ekonomi termasuk industri kreatif di indonesia. Semakin
banyak pengguna telepon seluler di Indonesia maka semakin memicu tumbuhnya
industri kreatif sebagai penunjangnya. Berikut ini berbagai contoh bidang usaha
industri kreatif yang dipengaruhi oleh perkembangan telekomunikasi seluler
diantaranya yaitu: aksesories ponsel seperti dompet hp, gantungan,
pernak-pernik dan sebagainya. Pembuatan buku manual, kartu garansi, tas atau
box pembungkus hp, tabloid khusus ponsel, dan lain-lain. Pembuatan konten dan
media iklan (billboard, leaflet, mobile advertising
dan lain-lain). Desain produk, kemasan dan logo ponsel. mobile
games dan online games. Ringtone. Pembuatan software,
social networking, mobile web, aplikasi, konten, online
shopping, mobile magazine, mobile news . Pengembangan
riset pasar, riset perilaku konsumen pengguna ponsel, dan sebagainya.
Perkembangan industri kreatif yang dipengaruhi perkembangan telekomunikasi
seluler tersebut secara langsung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
Indonesia.
Selain itu dampak dari
perkembangan industri kreatif dan telekomunikasi seluler dalam bidang ekonomi juga dapat mengurangi jumlah angka pengangguran
di Indonesia. Buktinya pada tahun 2002 sampai 2006 mencapai 5,4 juta pekerja
atau sebesar 5,79% dari total tenaga kerja di Indonesia. Sedangkan pada tahun
2006, industri kreatif menyerap 4,9 juta tenaga kerja dan merupakan sektor ke 5
yang menyerap tenaga kerja terbanyak.
Pengaruh dalam bidang informasi dan komunikasi
Semakin
meningkatnya perekonomian terutama di sektor industri kreatif membuat
komunikasi sangatlah penting terutama dalam dunia bisnis. Para pelaku bisnis juga
menginginkan arus informasi yang cepat dan up to date. Hal ini juga turut
mempengaruhi perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia. Nantinya akan lebih
banyak lagi orang yang akan menggunakan telepon seluler sebagai alat komunikasi.
Bentuk komunikasi yang digunakan bisa berbentuk suara, teks, data maupun gambar.
Telekomunikasi seluler
saat ini juga telah menjadi perantara menuju dunia maya bagi para pelaku usaha.
Kecepatan akses data yang didukung teknologi terkini menjadi salah satu alasan
dipilihnya perangkat seluler sebagai media untuk mengakses internet. Alasan
lain adalah karena harga perangkat dan biaya yang murah. Selain itu, kemudahan
dan kecepatan dalam proses mendapatkan pelayanannya. Akses menggunakan fixed
line atau satelit tidak mudah dan perlu waktu untuk melakukan instalasi.
Dunia maya bukan hanya memberi kemudahan komunikasi tapi juga mempermudah akses
informasi. Para pelaku usaha bisa mengetahui desain, trend atau mode
yang sedang digandrungi di belahan dunia lain.
Pengaruh dalam bidang pendidikan
Seiring meningkatnya pengaruh
perkembangan telekomunikasi seluler dan perkembangan industri kreatif dalam
bidang informasi dan komunikasi maka akan semakin meningkatkan kemajuan dalam
bidang pendidikan dan sosial budaya di Indonesia. Dalam bidang pendidikan,
formal maupun non formal, mereka dapat memanfaatkan informasi dan komunikasi
sehingga dapat memperluas pengetahuan, serta mampu meningkatkan berbagai keahlian
mereka.
Peran telekomunikasi seluler sangat baik disini didukung oleh para operator
seluler, misalnya XL Axiata dalam rangka melanjutkan komitmen XL dalam
meningkatkan kualitas pendidikan nasional, XL kembali meluncurkan Komputer
untuk Sekolah (KuS) pada tahun 2010. XL juga melakukan evaluasi
komprehensif pada sekolah penerima bantuan termasuk supervisi dan pelatihan
untuk memastikan efektifitas program tersebut. Tahun 2010, program ini telah
membantu 60 sekolah dan 10 provinsi dan telah mengalokasikan sekitar 200 unit
komputer pada masing– masing sekolah yang mendapatkan donasi. XL juga
menyediakan koneksi internet pada lokasi sekolah yang berada dalam jangkauan
layanan internet XL.
Pengaruh dalam bidang sosial budaya
Dalam bidang sosial budaya,
industri kreatif ini juga cukup berpotensi untuk dapat berkembang di Indonesia sebagai bangsa yang dikenal karena
keanekaragaman budaya dan keindahan alamnya. Sebuah kesalahan besar jika budaya yang memiliki sejuta potensi ini
tidak kita manfaatkan bagi kepentingan bangsa. Khususnya di era
globalisasi dimana tiap bangsa dituntut untuk memiliki spesialisasi. Kita dapat
memanfaatkan potensi budaya lokal ini untuk mengembangkan industri kreatif
kita. Contohnya dapat dikembangkan
melalui Industri Pariwisata Budaya. Dengan memanfaatkan perkembangan
telekomunikasi seluler sebagai sarana atau media informasi dan komunikasi untuk
dapat mempromosikan berbagai industri kreatif berkenaan dengan pariwisata
budaya, sebagai contoh berikut :
Vote komodo melalui sms. Peran telekomunikasi seluler sangat baik disini
didukung oleh para operator seluler, misalnya XL Axiata memberikan tarif Rp. 0
untuk vote komodo. Head of Corporate Communications
PT XL Axiata Tbk Febrianti Nadira juga menyatakan ’Indonesia punya tren
pengiriman SMS yang luar biasa saat Lebaran. Negara lain tidak. Jika tren pada
Lebaran bisa muncul pada komodo, tentu target 100 juta bisa tercapai,’’
katanya. Dan akhirnya berhasil, pulau komodo akhirnya masuk sebagai salah satu
dari the new seven wonder.
Memperkenalkan berbagai tempat wisata melalui internet. Kemudian batik
juga merupakan salah satu contoh kecil penerapan budaya lokal pada industri
kreatif. Makanan daerah juga dapat dikembangkan sebagai industri kreatif
seperti rendang, sate dll. Masih banyak hasil kebudayaan kita yang belum
tereksplorasi oleh industri kreatif. Oleh karena itu, selain kita harus mampu
bersaing di era perdagangan bebas, kita pun harus mampu menunjukan identitas
kita sebagai suatu bangsa melalui industri kreatif berlandaskan kebudayaan
lokal nusantara.
Pengaruh negatif
Selain memberikan dampak
positif, perkembangan telekomunikasi seluler dan perkembangan industri kreatif
juga memiliki dampak negatif jika tanpa dibarengi oleh pengawasan yang ketat. Perkembangan
telekomunikasi seluler dan industri kreatif di Indonesia sering kali
disalahgunakan oleh segelintir orang, misalnya sexting yang merupakan bentukan
dari kata 'sex' (seks) dan 'texting' (pesan singkat alias SMS). 'Sexting'
mengacu pada saling kirim gambar porno. Bahayanya jika menimpa anak dibawah
umur atau anak usia sekolah. Segelintir orang juga sering melakukan pembuatan,
penyebaran dan kepemilikan pornografi maupun kekerasan baik itu lewat gambar
atau video baik lewat hp dan internet. Beberapa waktu yang lalu juga terjadi
praktek-praktek penyalahgunaan SMS berisi, iklan promosi yang mengakibatkan
berkurangnya pulsa pelanggan. Atau berbagai tindak kejahatan dan penipuan yang marak
terjadi lewat media online. Hal ini jika tidak ditangani secara serius dan
tidak dilakukan pengawasan secara ketat akan menimbulkan pengaruh negatif yang
lebih besar terutama terhadap masalah mental dan moral anak bangsa. Dalam hal
ini pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya
lebih aktif dalam mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk Generasi Anak Bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar