Siapa yang tidak kenal dengan gambar bunga di atas. Ya! inilah gambar bunga raksasa asli Indonesia yang terkenal itu. Bunga ini diberi nama yang tidak lazim dan menyeramkan yaitu Bunga Bangkai!. Bangkai dalam bahasa Indonesia sepadan dengan kata ‘mayat’. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya.
Nama lain bunga ini dalam bahasa Latin adalah Amorphophallus
Titanium. Namun tahukah anda artinya? Amorphos berarti cacat,
Phallus berarti penis, dan Titan berarti raksasa. Ya,
ini nama lain bunga ini adalah bunga penis yang cacat dan
berukuran raksasa!… Sungguh nama yang tidak sedap.
Bunga Bangkai atau Amorphophallus titanum adalah tanaman yang hanya ada di
hutan hujan Sumatera, meskipun sekarang telah ditransplantasikan, dipanen, dan
tumbuh di seluruh dunia.
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara
bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun
dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu
(tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan
di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul.
Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya
adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang
juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina
reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme
untuk mencegah penyerbukan sendiri.
Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun
Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada
tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani
dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya
Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian
3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004. Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu,
kemudian layu. Apabila pembuahan terjadi, akan terbentuk buah-buah berwarna
merah dengan biji di pada bagian bekas pangkal bunga. biji-biji ini dapat
ditanam. Setelah bunga masak, seluruh bagian generatif layu. Pada saat itu umbi
mengempis dan dorman. Apabila mendapat cukup air, akan tumbuh tunas daun dan
dimulailah fase vegetatif kembali.
Karena keunikannya, bunga ini sering diperjual belikan oleh manusia, itulah
faktor utama bunga ini menjadi langka.
https://dreamindonesia.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar